Rabu, 04 Januari 2017

MATERI INOBEL 2016





APLIKASI PERMAINAN DENGAN  MEDIA KERBAMBOSA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK MANIPULATIF SISWA                    KELAS III SD NEGERI PUNUNG IV PACITAN

NASKAH LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN
GURU SD TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2016

Oleh :
TRI WAHINI, S.Pd.
NIP. 19850328 200903 2 007


SD NEGERI PUNUNG IV
UPT TK DAN SD KECAMATAN PUNUNG
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATENPACITAN
TAHUN 2016












KATA PENGANTAR

            Puji Syukur kepada Tuhan yang maha esa, penulis dapat menyelesaikan PTK berjudul “Aplikasi Permainan Dengan Media Kerbambosa Untuk Meningkatkan Kemampuan Gerak Manipulatif Siswa Kelas III SD Negeri Punung IV Pacitan”. (Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Punung IV Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan)”.
             Dalam penyusunan PTK ini, penulis banyak menerima bimbingan, dorongan, saran dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Bapak Sunardi, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Punung IV yang dengan penuh kesabaran untuk meluangkan waktu dan tenaga kepada penulis, sehingga PTK ini dapat diselesaikan.
2.      Suami dan anak tercinta, serta seluruh keluarga penulis, yang telah memberikan dorongan moril dan materil yang tak terhingga serta doa yang tulus.
3.      Rekan-rekan guru di SDN Punung IV, serta siswa-siswi kelas III tahun pelajaran 2015/2016, yang sangat membantu proses penelitian.
4.        Pihak-pihak lain yang telah begitu banyak memberikan bantuan tanpa dapat penulis sebutkan satu-persatu, sehingga penulisan ini selesai dan berjalan dengan lancar.
Akhir kata penulis panjatkan doa, semoga Tuhan YME  memberikan balasan yang setimpal atas segala kebaikan-kebaikannya, senantiasa memberikan rahmat dan ridha-Nya kepada kita semua dan semoga PTK ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu, terutama ilmu pendidikan olahraga. Amiin.
Pacitan,    03 Juni 2016

Penulis




APLIKASI PERMAINAN DENGAN MEDIA KERBAMBOSA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK MANIPULATIF SISWA KELAS III SD NEGERI PUNUNG IV PACITAN

Tri Wahini, S.Pd
NIM. 19850328 200903 2 007
Email : Triewah_caem@yahoo.com

ABSTRAK
              Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak manipulatif siswa dengan menggunakan media permainan kerbambosa.
            Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah dalam bahasa inggris adalah (Classroom Action Research).Subjek dalam penelitian ini adalah siswa III SD Negeri Punung IV Pacitan sebanyak 31 siswa.
Berdasar analisis data diperoleh hasil  bahwa : bahwa media kerbambosa (kerucut bambu dan bola sabut kelapa)  dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar manipulatif siswa pada anak kelas III  SD Negeri  Punung IV Pacitan  tahun pelajaran 2015/2016..

Kata Kunci : Gerak Manipulatif, Media Kerbambosa








DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i       
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iv
ABSTRAK.............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... x
BAB ..... I       PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.    LatarBelakang............................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah...................................................................... 3
C.     Tujuan........................................................................................ 3
D.    Manfaat...................................................................................... 3
BAB      II       LANDASAN TEORI..................................................................... 4
BAB     III      KARYA INOVASI PEMBELAJARAN....................................... 7
A.    Ide Dasar.................................................................................... 7
B.     Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran.................................... 7
C.     Proses Penemuan........................................................................ 7
D.    Aplikasi Praktis dalam Pembelajaran......................................... 7
E.     Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran................... 11
F.      Analisis hasil aplikasi praktis Inovasi Pembelajaran................. 12
G.    Diseminasi................................................................................ 13
BAB     IV      PENUTUP..................................................................................... 16
A.    Simpulan.................................................................................. 16
B.     Saran ....................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
LAMPIRAN.......................................................................................................... 18






DAFTAR TABEL


Halaman

Tabel 1. Data hasil penelitian................................................................................. 11
Tabel 2.  Gambaran hasil tes kemampuan gerak manipulatif................................. 12





















DAFTAR GAMBAR


Halaman
Gambar 1.  Siswa berbaris sebelum pembelajaran............................................ ....... 8
Gambar  2.  Persiapanpermainandengan media kerbambosa................................... 9
Gambar  3. Permainandengan media Kerbambosa........................................... ..... 10
Gambar 4.Permainan dengan media kerbambosa.................................................. 10
Gambar 5. Permainandengan media kerbambosa.................................................. 11
Gambar 6. Diagram perbandingannilai rata-rata Proses Pembelajaran................... 13
Gambar 7. Pembukaan Diseminasi pada KKG Kec Punung................................. 14
Gambar 8. Penyampaianmateri Seminar media Kerbambosa................................. 14
Gambar 9.   Kegatan tanya jawab seminar............................................................. 15




















DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran  1. Bukti Kepemilikan NUPTK........................................................ ..... 18
Lampiran  2.   Biodata Peserta Lomba Inovasi Pembelajaran................................ 19
Lampiran  3.  Foto copi ijasah S1........................................................................... 20
Lampiran 4.    Surat Keterangan Sehat dari Dokter............................................... 21
Lampiran 5.    Surat Pernyataan............................................................................. 22
Lampiran 6.   Surat Pengesahan Karya Inovasi Pembelajaran .............................. 23





















BAB I

              
A.    Latar Belakang.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah Dasar. Pendidikan jasmani berperan penting dalam pembinaan dan pengembangan baik individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan rohani. Dunia anak adalah bermain, maka bermain merupakan bagian dari hidupnya. Bahkan sebagian besar waktunya hanya untuk bermain dan bermain.Dengan demikian bagi anak, gerak adalah kehidupan dan apabila gerak berhenti maka kehidupannyapun berakhir.
Guna mewujudkan tujuan pendidikan jasmani tersebut, salah satu upaya yang hendaknya dilakukan adalah dengan mengembangkan kemampuan gerak dengan olahraga permainan. Anak-anak pada masa usia sekolah dasar sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan jasmani yang berlaku, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pemahaman gerak yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa. Pada umumnya permainan yang dilakukan oleh murid sekolah dasar merupakan pengembangan dari gerak yang diajarkan oleh guru pendidikan jasmani. Sebagai upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar anak, maka dalam pelaksanaan pendidikan jasmani harus dipahami karakteristik fisiologis, psikologis dan sosiologis.
Pembelajaran pendidikan jasmani yang didasarkan pada karakteristik tersebut, maka akan diketahui implikasinya. Di samping itu juga, keterbatasan pendidik atau guru olahraga dalam pengelolaan dan pemberian variasi gerak pada siswa memberi dampak nyata pada kemampuan gerak dasar yang kurang optimal.Kondisi yang demikian harus mendapat perhatian yang serius dari pihak-pihak terkait.
Penguasaan pola gerak dominan merupakan syarat mutlak guna terbentuknya keterampilan khas dalam suatu cabanga olahraga, Siswa yang kurang cakap dalam melempar bola, maka pemain tersebut akan menemui kesulitan dalam bermain lempar tangkap bola. Untuk itu pola gerak dominan sangat perlu dimiliki oleh siswa sebelum belajar tentang olahraga melempar.
Yang terjadi di lapangan banyak kasus, siswa yang tidak benar-benar menguasai gerak dasar dalam melakukan lemparan. Sehingga bola yang di lempar melenceng jauh dari sasaran, bahkan lambungan bola pun tidak sesuai dan masih banyak lagi masalah ketika siswa melakukan lemparan. Keterampilan yang diikuti dengan latihan,dalam mata pelajaran pendidikan jasmani faktor pemilihan metode mengajar yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan siswa untuk mudah memahami, mengerti, dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan dalam rencana pelaksanaan pengajaran.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama ini tampaknya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar belum dilaksanakan sebagaimana diharapkan. Pelajaran pendidikan jasmani masih dianggap pelajaran yang kurang penting dibandingkan mata pelajaran yang lain, hal ini berakibat pelajaran pendidikan jasmani selama ini belum mengarah kepada pembentukan atau peningkatan pola gerak siswa. Dilihat dari segi siswa usia kelas III paling senang bermain sepakbola untuk putra dan permainan lompat tali  untuk siswa putri sehingga kegiatan pembelajaran terkesan yang penting bermain atau yang penting olahraga. Walaupun demikian saat pelajaran penjasorkes masih ada beberapa  siswa yang kurang aktif melakukan permainan-permainan yang disebabkan kejenuhan terhadap permainan-permainan yang itu-itu saja. Hal ini masih parah dengan kondisi dan keadaan prasarana sarana pembelajaran penjasorkes yang tidak dimiliki oleh sekolah dikarenakan terbatasnya lahan untuk bermain dan tidak adanya dana untuk membeli peralatan olahraga.
Maka dari itu penulis menerapkan model permainan kerbambosa yaitu permainan menggunakan kerucut bambu dan bola sabut kelapa, selama ini setiap akhir tahun pelajaran anak – anak siswa seni budaya membuat sebuah prakarya yang berupa anyaman kerucut dari bambu yang berbentuk kerucut yang biasanya kerucut itu di beri nama kukusan bisa digunakan untuk memasak nasi, yang prakarya tersebut akan di pamerkan pada saat event event tertentu seperti hari kemerdekaan republik Indonesia, seiring waktu dan modernisasi saat ini tidak ada lagi warga masyarakat yang menggunakan kerucut bambu atau kukusan untuk memasak nasi secara tradisional, sehingga anyaman kerucut bambu yang dibuat siswa hanya menjadi pajangan bahkan hanya menjadi limbah yang tidak digunakan, berdasar hal tersebut penulis ingin memanfaatkan kerucut bambu tersebut menjadi sebuah media pembelajaran yang bermanfaat, ditambah lagi kabupaten pacitan kaya akan pohon kelapa. Masyarakat kabupaten pacitan banyak memanfaatkan pohon kelapa dan buahnya tersebut menjadi sumber penghasilan tapi untuk sabut kelapa tersebut tidak di gunakan. Berdasar hal tersebut penulis ingin memanfaat sabut kelapa tersebut menjadi media pembelajaran pelajaran penjasorkes dengan bola plastik warna warni yang diisi sabut kelapa maka jadilah kerucut bambu dan bola sabut kelapa (kerbambosa) bisa menjadi sebuah media untuk meningkatkan kemampuan gerka manipulatif siswa.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan penulis diatas dapat ditarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah penerapan media kerbambosa untuk meningkatkan kemampuan gerak manipulatif siswa kelas III SD Negeri Punung IV Pacitan Tahun Pelajaran 2015/2016?

C.    Tujuan
1.      Tujuan Umum
a.      Membantu meningkatkan kemampuan gerak manipulatif pada siswa kelas III SD Negeri Punung IV Pacitan.
b.      Sebagai gambaran untuk menambah wawasan tentang pemanfaatan kerbambosa untuk meningkatkan kemampuan gerak manipulatif, sehingga dapat mendukung pencapaian prestasi belajar secara maksimal.
2.   Tujuan Khusus
         a.      Untuk meningkatkan kemampuan gerak manipulatif siswa dengan menggunakan media permainan kerbambosa.
         b.      Menambah pengetahuan siswa dalam kemampuan gerak manipulatif.

D.    Manfaat
         Manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1.  Dapat mengetahui peningkatan kemampuan gerak manipulatif siswa melalui aplikasi penerapan permainan kerbambosa (kerucut bambu bola sabut kelapa).
2. Dapat memberikan sumbangan pengetahuan sebagai bahan pertimbangan kepada guru pendidikan jasmani di sekolah tentang pentingnya penerapan permainan kerbambosa (kerucut bambu bola sabut kelapa).


BAB II
LANDASAN TEORI

Model pembelajaran adalah salah satu komponen utama dalam menciptakan suasana belajar yang praktis, aktif, inovatif, kreatif, efektif, gembira dan berbobot. Pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran itu di butuhkan dalam mata pelajaran penjaskes, dan model pembelajaran yang di gunakan merupakan penerapan dari suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Joyce dan Weil (dalam I Wayan Santiyana, 2007 : 7)  model pembelajaran itu memiliki lima unsur dasar yaitu :
1. Syntax yaitu langkah-langkah operasional
2. Social system adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran
3. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru
memandang, memperlakukan, dan merespon siswa
4. Support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang
mendukung pembelajaran
5. Instruktional dan nurturant effects, hasil belajar yang diperoleh langsungberdasarkan tujuan     yang menjadi sasaran (instructional effects) dan hasilbelajar diluar sasaran (nurturant efects)

              Penggunaan metode yang bermacam macam dan variasi akan  membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pada dasarnya model pembelajaran merupakan penerapan dari suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Perencanaan pembelajaran sangat penting untuk membantu guru dan siswa dalam berkreasi,berinovasi dan mengorganisasi pembelajaran agar memungkinkan kegiatan belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan belajar.  Menurut Agus Mahendra (2008:1.3) bermain diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, suka rela tanpa paksaan, dan tidak sungguhan dalam batas waktu, tempat, dan ikatan peraturan namun menurut ikhtiar yang sungguh-sungguh dari pemainnya. Rusli (dalam Agus Mahendra 2008:1.6) menyatakan bahwa manusia cenderung menjadikan kegiatan bermain sebagai salah satu kebutuhan dasar yang hakiki. Oleh karena itu, manusia disebut dengan makhluk bermain .Bermain dapat menimbulkan keriangan, kelincahan, relaksasi, dan harmonisasi sehingga cenderung bergairah. Kegairahan dapat memudahkan timbulnya inspirasi sehingga anak-anak dapat dengan mudah melakukannya tanpa harus ada paksaan dan hambatan.
       Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak sedang menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan anggota tubuh antara lain tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi objek jauh lebih unggul daripada koordinasi antara mata, tangan dan kaki, yang mana cukup penting untuk item : berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari:
          a)      Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang).
b)      Gerakan menerima (menangkap) objek adalah kemampuan pentin  yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet (bola medisin) atau macam : bola yang lain.
          c)      Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.
                     Sedangkan menurut Sukintaka (2002: 11) gerak dasar dibagi tiga       bentuk             gerakan yaitu :
1.  Lokomotor: jalan, lari, loncat, lompat dan jengket. Gerak kombinasi:      bercongklang (“gallop”) meluncur, menggeser ke kanan atau ke kiri, memanjat dan berguling.
2.  Non lokomotor : mengulur, menekuk, mengayun, bergoyang, berbelok, berputar, meliuk, mendorong, mengangkat dan mendarat.
3.  Manipulatif : mendorong, memukul, memantul, melempar, menyepak serta mengguling, menerima, menangkap dan menghentikan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa           kemampuan gerak dasar ada tiga jenis yaitu lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Kemampuan gerak merupakan keterampilan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam pendidikan jasmani. Dengan kata lain kemampuan gerak dasar harus dimiliki oleh anak, karena gerak merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk melaksanakan. kehidupan sehari-hari. Keterampilan manipulatif melibatkan tindakan mengontrol suatu objek khususnya dengan tangan dan kaki. Ada dua klasifikasi dari keterampilan manipulatif, yaitu reseptif  dan propulsif. Keterampilan reseptif adalah menerima suatu objek seperti menangkap dan keterampilan propulsif memiliki ciri pengerahan gaya atau kekuatan terhadap suatu objek, seperti memukul, melempar, memantul atau menendang. Beberapa gerakan yang termasuk di dalam gerakan manipulatif adalah menggelindingkan bola atau sejenisnya, melempar dan menangkap, menahan atau trapping, memantul atau men-dribbling,memukul.








BAB III
KARYA INOVASI PEMBELAJARAN GERAK DASAR

A.    Ide Dasar
Perlunya sebuah media pembelajaran gerak manipulatif yang disukai siswa serta mudah untuk mendapatkan dan membuatnya.Sehingga guru mencoba untuk menggunakan media kerbambosa (kerucut bambu bola sabut kelapa).

B.     Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran
Rancangan inovasi yang dilakukan adalah dengan penerapan media kerbambosa untuk meningkatkan kemampuan gerak manipulatif siswa kelas III SD Negeri Punung IV Pacitan Tahun Pelajaran 2015/2016. Melalui media kerbambosa ini dibuat suatu modifikasi permainan lempar tangkap secara beregu menggunakan lapangan ukuran lapangan bulutangkis.

C.    Proses Penemuan
Proses pembuatan media adalah sebagai berikut :
1.      Membuat anyaman bambu berbentuk kerucut,
2.      Kerucut yang sudah jadi diberi tali rafia ditengah-tengahnya (seperti tas punggung)
3.      Pengecatan kerucut bambu dengan  berbagai macam warna
4.      Pemberian Nomor dan tulisan pada kerucut bambu
5.      Bola plastik dibelah kemudian diberi sabut kelapa sampai penuh


D.    Aplikasi Praktis dalam Pembelajaran
Penggunaan media kerbambosa (kerucut bambu dan bola sabut kelapa) dalam pembelajaran gerak dasar manipulatif adalah sebagai berikut :
1.      Kerucut bambu dijadikan tas punggung kemudian dijadikan sasaran untuk permainan melempar menggunakan bola sabut kelapa,yang diaplikasikan dalam permainan
2.      Pemain dibagi menjadi  regu  sesuai jumlah siswa, dengan anggota tiap regu sebanyak 5 siswa.
3.      Membuat permainan lempar tangkap modifikasi permainan basket dengan sasaran kerucut bambu yang dipakai sebagai tas punggung, menggunakan lapangan bulu tangkis.
4.      Siswa yang memakai kerucut bambu menjadi pemain yang hanya boleh bergerak kekanan dan kekiri dalam kotak garis belakang lapangan bulutangkis.
5.      Permainan dimulai dari garis belakang dengan lempar tangkap kepada teman satu regu dengan tidak boleh membawa bola sabut kelapa dengan berjalan ataupun lari, bola sabut kelapa harus dilemparkan ketemannya dahulu baru boleh bergerak.
6.      Setiap bola sabut kelapa yang dapat dilempar masuk ke kerucut bambu lawan mendapat nilai 1.

              Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan media kerbambosa dilaksanakan selama 2 x 25 menit.gambaran kegiantanya adalah sebagai berikut:


Gambar.1. Siswa berbaris sebelum kegiatan pembelajaran





Gambar.2. Persiapan permainan dengan media kerbambosa



            Gambar.3. Permainan dengan media Kerbambosa





Gambar. 4. Permainan dengan media kerbambosa



Gambar.5. Permainan dengan media kerbambosa

E.     Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran

No
Nama
Sebelum Penelitian
Setelah Penelitian
Pening
katan
1
2
3
4
Nilai
1
2
3
4
Nilai
1
Adella AjengK
1
0
1
0
2
1
1
1
1
4
2
2
AlfiraSelpi A
1
0
0
1
2
1
0
1
1
3
1
3
Andita Anggit
1
0
0
1
2
1
1
1
1
4
2
4
atha sura putra
0
0
0
0
0
1
1
0
1
3
3
5
bagas maheswara
1
1
0
0
2
1
0
1
1
3
1
6
bagas yahya titis
1
1
0
0
2
1
1
1
1
4
2
7
bintang wicaksono
0
0
0
0
0
1
1
1
0
3
3
8
cevin alfansyah
0
0
0
0
0
1
1
1
1
4
4
9
davina dian
1
1
0
1
3
1
1
1
1
4
1
10
diva annisya sukur
0
1
0
1
2
1
1
0
1
3
1
11
dzaky atha legawa
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
0
12
elga vito dherendra
1
0
1
1
3
1
1
1
1
4
1
13
ellen rolinda
0
0
0
0
0
1
1
1
1
4
4
14
fransiska eva
0
1
0
1
2
1
0
1
1
3
1
15
jasmine aura arinda
0
0
0
1
1
1
1
1
0
3
2
16
johan dyan erlangga
1
0
0
0
1
1
1
0
1
3
2
17
laura cinta winindya
0
0
1
0
1
1
1
1
1
4
3
18
mawahibul qudsiy
1
0
1
0
2
1
1
1
1
4
2
19
maysa putri
1
0
1
0
2
1
0
1
0
2
0
20
muhhammad arya
1
0
1
0
2
1
0
1
1
3
1
21
muhhammad f
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
0
22
nabila kartika putri
0
1
0
1
2
1
1
0
1
3
1
23
nabila putra
0
0
0
0
0
1
1
1
1
4
4
24
nadira aliya rahma
1
0
0
0
1
1
1
1
1
4
3
25
nikita zahra trianto
1
1
0
0
2
1
1
1
1
4
2
26
oxyta swastika h
1
1
0
0
2
1
1
0
1
3
1
27
regita ramadhanty
1
0
0
0
1
1
1
1
1
4
3
28
rehulina margareth
1
0
1
0
2
1
1
1
1
4
2
29
rendi romadhoni
0
1
0
0
1
1
0
1
1
3
2
30
reva putra w
0
1
0
0
1
1
1
1
0
3
2
31
savina puspa dwiaji
1
0
0
0
1
1
1
1
1
4
3
Tabel 1. Data hasil penelitian

F.     Analisis Data
Gambaran hasil tes kemampuan gerak dasar manipulatif siswa setelah perlakuan menggunakan media kerbambosa adalah sebagai berikut :
Interval
Kategori
Frekuensi
%
Komulatif



F
%
41 – 48
Kurang sekali
0
0,00
0
0,00
49 – 56
Kurang
0
0,00
0
0,00
57 – 64
Cukup
3
9,68
3
9,68
65 – 72
Baik
17
54,84
20
64,52
73 –80
Sangat Baik
11
35,48
31
100,00


31
100,0


Tabel 2. Gambaran hasil tes kemampuan gerak manipulatif
Setelah pembelajaran selama 4 x 35 menit menggunakan media kerbambosamenunjukkan bahwa proses pembelajaran siswa mempunyai nilai untuk kategori Sangat Baik sebanyak 11 siswa atau 35,48 %, untuk kategori Baik sebanyak 17 siswa atau 54,84 %.  untuk kategori Cukup  sebanyak 3 siswa atau 9,68 %.  Hasil tersebut dapat digambarkan grafik sebagai berikut :
Gambar  6. Diagram perbandingan nilai rata-rata Proses Pembelajaran.
Keterangan      :
            : Baik
            : Sangat Baik
            : Cukup Baik

G` Diseminasi
            Karya ini diseminasikan pada kegiatan KKG guru olahraga se-Kecamatan Punung pada tanggal 23 Januari 2016 di Aula UPTDinas Pendidikan SD dan TK kecamatan Punung.

Gambar 7. Pembukaan Diseminasi pada KKG Kec Punung


Gambar 8. Penyampaian materi Seminar media Kerbambosa


Gambar 9. Kegiatan tanya jawab seminar PTK












BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
   Berdasarkan hasil tes pembelajaran yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan  bahwa media kerbambosa (kerucut bambu dan bola sabut kelapa) dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar manipulatif siswa pada anak kelas III  SD Negeri  Punung IV Pacitan  tahun pelajaran 2015/2016.


B.     Saran
1.      Bagi Guru pendidikan jasmani
Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya guru selalu menyiapkan materi dan metode variatif serta sesuai karakteristik jiwa dan kemampuan anak didiknya, walaupun tetap harus memperhatikan kompetensi inti dan kompetensi dasar pembelajaran sehingga tujuan utama yang diinginkan dapat maksimal.
2.      Bagi orang tua dan siswa
Orang tua hendaknya mendorong anak untuk  dapat menggunakan waktu luangnya dengan permainan-permainan yang murah meriah menyenangkan serta  bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan gerak khususnya kemampuan gerak dasar manipulatif.



DAFTAR PUSTAKA


Agus Mahendra. 2008. Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik.Jakarta : UT
Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta. Dirjendikdasmen.
I Wayan Santyasa. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bali Diakses 12 Juni 2014
Utami Munandar. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana.









Lampiran 1


DOKUMENTASI PENELITIAN



Gambar.5. Siswa berbaris sebelum kegiatan pembelajaran





Gambar.6. Persiapan permainan dengan media kerbambosa



            Gambar.7. Permainan dengan media Kerbambosa





Gambar. 8. Permainan dengan media kerbambosa





Gambar.9. Permainan dengan media kerbambosa
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar